SMCI (Super Micro Computer Inc.) belakangan menjadi sorotan di Wall Street. Sepanjang April hingga Juli 2025, harga sahamnya melesat 69,3% dalam tiga bulan—jauh melampaui kinerja Indeks Nasdaq maupun rata-rata pesaing di periode yang sama. Dengan harga terkini di atas $52, para investor kini memantau ketat untuk melihat apakah saham ini telah mencapai puncak.
Pendorong utama lonjakan ini adalah meningkatnya permintaan global atas server AI. Ketika raksasa teknologi seperti OpenAI, Meta, dan Amazon secara agresif berinvestasi dalam pembelian server GPU skala besar, SMCI—bermodal konfigurasi perangkat keras komputasi berkinerja tinggi yang fleksibel—mendulang manfaat besar. SMCI juga mendapatkan kontrak kerja sama senilai $20 miliar dengan DataVolt asal Arab Saudi, yang menambah potensi kenaikan kinerja di masa depan.
Berdasarkan data Zacks, rasio price-to-earnings (P/E) SMCI saat ini sebesar 19,49x, sedikit di atas rata-rata industri 18,59x. Meski pendapatan stabil, laba per saham tahun penuh 2025 diprediksi menurun 6,33% year-over-year, sehingga berpotensi menekan kinerja laba. Pasar sudah menaruh ekspektasi pertumbuhan sangat tinggi, jadi jika laba tidak sesuai harapan, valuasi saham bisa terkoreksi.
SMCI akan mengumumkan hasil laporan keuangan kuartal terbarunya pada 5 Agustus, serta memberikan proyeksi pendapatan setahun penuh dan pembaruan eksekusi pesanan AI. Kinerja kuat berpotensi mendorong harga saham lebih tinggi, sedangkan proyeksi konservatif bisa menekan harga saham.
Bagikan
Konten