Malaysia menggugat saluran Telegram terkait masalah konten

Bot berita Gate, menurut laporan Bloomberg, otoritas komunikasi Malaysia telah mengajukan gugatan perdata terhadap dua saluran Telegram, menuduh bahwa kontennya dianggap merugikan.

Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia menyatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis bahwa konten yang disiarkan oleh dua saluran "Edisi Siasat" dan "Edisi Khas" melanggar ketentuan Undang-Undang Komunikasi dan Multimedia 1998, yang berpotensi mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap lembaga negara dan membahayakan kedamaian sosial.

Menurut regulator tersebut, ini adalah pertama kalinya tindakan semacam itu diambil terhadap penyedia platform media sosial. Regulator menambahkan, meskipun Komisi Komunikasi dan Multimedia (MCMC) berusaha untuk bernegosiasi dan bekerja sama, Telegram masih gagal mengelola konten dengan baik setelah dilaporkan berkali-kali.

MCMC menyatakan bahwa telah memperoleh perintah sementara dari pengadilan tinggi untuk menghentikan penyebaran dan publikasi ulang konten berbahaya. Badan pengawas tersebut menambahkan bahwa Telegram akan diberikan ruang yang sesuai untuk membela diri.

"Edisi Siasat" memiliki hampir 1,2 juta pelanggan dan "Edisi Khas" memiliki lebih dari 1.500 pelanggan. Kedua saluran ini menyebarkan konten yang belum diverifikasi terkait dengan lembaga publik dan lembaga penegak hukum.

Lihat Asli
Konten ini hanya untuk referensi, bukan ajakan atau tawaran. Tidak ada nasihat investasi, pajak, atau hukum yang diberikan. Lihat Penafian untuk pengungkapan risiko lebih lanjut.
  • Hadiah
  • Komentar
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
  • Sematkan
Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)