Gate.io, menurut laporan Bloomberg, karena gencatan senjata antara Israel dan Iran tampaknya dapat dipertahankan, dan pedagang obligasi AS memperbesar taruhan terhadap penurunan suku bunga AS, pasar saham Asia sedikit menguat.
Indeks Saham Asia MSCI Emerging Markets naik 0,3% pada hari Rabu setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan gencatan senjata antara dua rival di Timur Tengah pada sesi perdagangan sebelumnya, mendorong kenaikan lebih dari 2% untuk indeks tersebut. Pada hari Selasa, Indeks S&P 500 naik 1,1%, sementara Indeks Nasdaq 100 naik 1,5%, mencatatkan rekor tertinggi sejak Februari. Kontrak berjangka indeks saham AS stabil.
Obligasi Pemerintah AS dan indeks dolar AS stabil. Pada hari Selasa, yield obligasi pemerintah AS jangka waktu 10 tahun turun 5 basis poin, setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyatakan bahwa 'kebijakan moneter memiliki banyak jalur yang dapat ditempuh,' data menunjukkan bahwa kepercayaan konsumen sedang melemah. Karena protokol perdamaian yang baru saja dicapai masih dalam bahaya, para pedagang terus memperhatikan perkembangan di Timur Tengah. Setelah serangan tajam dari Trump terhadap Iran dan pelanggaran awal dari Israel, kedua belah pihak tampaknya telah mematuhi protokol.
Sementara itu, pasar kripto juga mengalami lonjakan, saat ini pulih stabil, pada saat artikel ini ditulis, kinerja utama mata uang kripto adalah sebagai berikut:
BTC saat ini diperdagangkan pada $106,219, dengan kenaikan 1.1% dalam 24 jam terakhir;
ETH saat ini diperdagangkan pada $2,434.68, naik 1.1% dalam 24 jam terakhir;
XRP saat ini diperdagangkan pada $2.18, dengan kenaikan 0.8% dalam 24 jam terakhir;
SOL saat ini diperdagangkan pada $145.67, dengan kenaikan 1.3% dalam 24 jam terakhir.
"Risiko geopolitik telah berkurang, namun tampaknya protokol gencatan senjata tidaklah tak tergoyahkan," kata Analis Pasar Utama KCM Trade di Sydney, Tim Water. "Protokol gencatan senjata memberikan alasan bagi aset berisiko untuk naik kembali, meskipun kenaikan tersebut agak bersifat eksploratif."
(Sumber: Bloomberg)
Harga minyak naik setelah mencatat penurunan terbesar dalam dua hari sejak tahun 2022, karena para pedagang mengevaluasi protokol gencatan senjata dan laporan industri yang menunjukkan penurunan stok minyak mentah AS sekali lagi.
Dolar melemah terhadap sebagian besar mata uang utama. Peso Filipina dan Rupiah Indonesia serta mata uang Asia lainnya menguat untuk hari kedua berturut-turut. Setelah data inflasi bulanan di bawah ekspektasi, dolar Australia mengalami fluktuasi.
Jerome Powell memutuskan untuk mempertahankan suku bunga tetap tidak berubah minggu lalu sebelum memberikan pidato di Komite Layanan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat. Meskipun Ketua Federal Reserve ini pada dasarnya tetap mempertahankan seruan sebelumnya, yang menyerukan untuk tetap bersabar selama dampak tarif perdagangan diserap dalam ekonomi, namun ia menyatakan bahwa penurunan inflasi dan kelemahan rekrutmen tenaga kerja dapat menyebabkan pemangkasan suku bunga lebih awal.
“Jika tekanan inflasi benar-benar terkendali, kami akan segera menurunkan suku bunga,” Powell mengatakan kepada anggota parlemen ketika ditanya tentang kemungkinan penurunan suku bunga bulan Juli. “Tapi saya tidak ingin menunjuk secara spesifik pada pertemuan mana. Saya pikir kita tidak perlu tergesa-gesa, karena ekonomi masih tetap kuat.”
Pasar mata uang telah sepenuhnya mencerna ekspektasi Federal Reserve akan menurunkan suku bunga dua kali hingga akhir 2025, dengan kemungkinan penurunan suku bunga pertama pada September jauh lebih tinggi daripada bulan depan - meskipun ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan Juli meningkat sedikit dari minggu lalu.
Strategis Saham Asia Pasifik Nomura Holdings Chetan Seth mengatakan di Bloomberg TV: "The Fed mungkin akan menunggu lebih banyak data sebelum benar-benar bersiap untuk pemotongan suku bunga. Saya rasa, kecuali mereka memiliki lebih banyak bukti mendukung pemotongan suku bunga, mereka tidak akan berkomitmen."
Presiden Bank Sentral Federal Minneapolis Neel Kashkari mengatakan meskipun data inflasi terbaru 'cukup positif', para pejabat perlu lebih jelas tentang bagaimana tarif akan memengaruhi harga. Presiden Bank Sentral Federal New York John Williams menyatakan mempertahankan tingkat suku bunga untuk menganalisis dampak perubahan kebijakan 'benar-benar sesuai'. Anggota dewan Federal Reserve Michael Barr memperkirakan tarif akan mendorong inflasi dan mendukung sikap menunggu terhadap suku bunga.
Presiden Bank Federal Cleveland, Beth Hamack, menyatakan bahwa pembuat kebijakan mungkin akan mempertahankan biaya pinjaman tetap untuk sementara waktu. Sementara itu, Presiden Bank Federal Boston, Susan M. Collins, mengatakan bahwa sikap yang terbatas secara moderat diperlukan.
Pada hari Selasa, tampaknya Trump telah melanggar sanksi-sanksi Amerika terhadap Iran selama bertahun-tahun, memungkinkan China, klien terbesar Iran, untuk terus membeli minyak dari Iran, tindakan ini mengejutkan para pedagang minyak dan pejabat pemerintah karena ia sedang mencari untuk memperkuat gencatan senjata dengan Israel.
Di Asia, Bank Sentral Thailand diperkirakan akan menjaga suku bunga kebijakannya tetap stabil. Upaya Korea Selatan untuk mendapatkan posisi pasar maju mengalami kemunduran, setelah MSCI menilai dan tetapkan Korea Selatan dalam kategori pasar berkembang. Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati menekankan bahwa pemerintah akan berkomitmen untuk menjaga disiplin fiskal sambil melaksanakan proyek prioritas presiden.
Konten ini hanya untuk referensi, bukan ajakan atau tawaran. Tidak ada nasihat investasi, pajak, atau hukum yang diberikan. Lihat Penafian untuk pengungkapan risiko lebih lanjut.
Gencatan senjata Timur Tengah mendorong pasar saham Asia naik, BTC melampaui $10.6 ribu memimpin Rebound pasar kripto
Gate.io, menurut laporan Bloomberg, karena gencatan senjata antara Israel dan Iran tampaknya dapat dipertahankan, dan pedagang obligasi AS memperbesar taruhan terhadap penurunan suku bunga AS, pasar saham Asia sedikit menguat.
Indeks Saham Asia MSCI Emerging Markets naik 0,3% pada hari Rabu setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan gencatan senjata antara dua rival di Timur Tengah pada sesi perdagangan sebelumnya, mendorong kenaikan lebih dari 2% untuk indeks tersebut. Pada hari Selasa, Indeks S&P 500 naik 1,1%, sementara Indeks Nasdaq 100 naik 1,5%, mencatatkan rekor tertinggi sejak Februari. Kontrak berjangka indeks saham AS stabil.
Obligasi Pemerintah AS dan indeks dolar AS stabil. Pada hari Selasa, yield obligasi pemerintah AS jangka waktu 10 tahun turun 5 basis poin, setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyatakan bahwa 'kebijakan moneter memiliki banyak jalur yang dapat ditempuh,' data menunjukkan bahwa kepercayaan konsumen sedang melemah. Karena protokol perdamaian yang baru saja dicapai masih dalam bahaya, para pedagang terus memperhatikan perkembangan di Timur Tengah. Setelah serangan tajam dari Trump terhadap Iran dan pelanggaran awal dari Israel, kedua belah pihak tampaknya telah mematuhi protokol.
Sementara itu, pasar kripto juga mengalami lonjakan, saat ini pulih stabil, pada saat artikel ini ditulis, kinerja utama mata uang kripto adalah sebagai berikut:
BTC saat ini diperdagangkan pada $106,219, dengan kenaikan 1.1% dalam 24 jam terakhir;
ETH saat ini diperdagangkan pada $2,434.68, naik 1.1% dalam 24 jam terakhir;
XRP saat ini diperdagangkan pada $2.18, dengan kenaikan 0.8% dalam 24 jam terakhir;
SOL saat ini diperdagangkan pada $145.67, dengan kenaikan 1.3% dalam 24 jam terakhir.
"Risiko geopolitik telah berkurang, namun tampaknya protokol gencatan senjata tidaklah tak tergoyahkan," kata Analis Pasar Utama KCM Trade di Sydney, Tim Water. "Protokol gencatan senjata memberikan alasan bagi aset berisiko untuk naik kembali, meskipun kenaikan tersebut agak bersifat eksploratif."
(Sumber: Bloomberg)
Harga minyak naik setelah mencatat penurunan terbesar dalam dua hari sejak tahun 2022, karena para pedagang mengevaluasi protokol gencatan senjata dan laporan industri yang menunjukkan penurunan stok minyak mentah AS sekali lagi.
Dolar melemah terhadap sebagian besar mata uang utama. Peso Filipina dan Rupiah Indonesia serta mata uang Asia lainnya menguat untuk hari kedua berturut-turut. Setelah data inflasi bulanan di bawah ekspektasi, dolar Australia mengalami fluktuasi.
Jerome Powell memutuskan untuk mempertahankan suku bunga tetap tidak berubah minggu lalu sebelum memberikan pidato di Komite Layanan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat. Meskipun Ketua Federal Reserve ini pada dasarnya tetap mempertahankan seruan sebelumnya, yang menyerukan untuk tetap bersabar selama dampak tarif perdagangan diserap dalam ekonomi, namun ia menyatakan bahwa penurunan inflasi dan kelemahan rekrutmen tenaga kerja dapat menyebabkan pemangkasan suku bunga lebih awal.
“Jika tekanan inflasi benar-benar terkendali, kami akan segera menurunkan suku bunga,” Powell mengatakan kepada anggota parlemen ketika ditanya tentang kemungkinan penurunan suku bunga bulan Juli. “Tapi saya tidak ingin menunjuk secara spesifik pada pertemuan mana. Saya pikir kita tidak perlu tergesa-gesa, karena ekonomi masih tetap kuat.”
Pasar mata uang telah sepenuhnya mencerna ekspektasi Federal Reserve akan menurunkan suku bunga dua kali hingga akhir 2025, dengan kemungkinan penurunan suku bunga pertama pada September jauh lebih tinggi daripada bulan depan - meskipun ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan Juli meningkat sedikit dari minggu lalu.
Strategis Saham Asia Pasifik Nomura Holdings Chetan Seth mengatakan di Bloomberg TV: "The Fed mungkin akan menunggu lebih banyak data sebelum benar-benar bersiap untuk pemotongan suku bunga. Saya rasa, kecuali mereka memiliki lebih banyak bukti mendukung pemotongan suku bunga, mereka tidak akan berkomitmen."
Presiden Bank Sentral Federal Minneapolis Neel Kashkari mengatakan meskipun data inflasi terbaru 'cukup positif', para pejabat perlu lebih jelas tentang bagaimana tarif akan memengaruhi harga. Presiden Bank Sentral Federal New York John Williams menyatakan mempertahankan tingkat suku bunga untuk menganalisis dampak perubahan kebijakan 'benar-benar sesuai'. Anggota dewan Federal Reserve Michael Barr memperkirakan tarif akan mendorong inflasi dan mendukung sikap menunggu terhadap suku bunga.
Presiden Bank Federal Cleveland, Beth Hamack, menyatakan bahwa pembuat kebijakan mungkin akan mempertahankan biaya pinjaman tetap untuk sementara waktu. Sementara itu, Presiden Bank Federal Boston, Susan M. Collins, mengatakan bahwa sikap yang terbatas secara moderat diperlukan.
Pada hari Selasa, tampaknya Trump telah melanggar sanksi-sanksi Amerika terhadap Iran selama bertahun-tahun, memungkinkan China, klien terbesar Iran, untuk terus membeli minyak dari Iran, tindakan ini mengejutkan para pedagang minyak dan pejabat pemerintah karena ia sedang mencari untuk memperkuat gencatan senjata dengan Israel.
Di Asia, Bank Sentral Thailand diperkirakan akan menjaga suku bunga kebijakannya tetap stabil. Upaya Korea Selatan untuk mendapatkan posisi pasar maju mengalami kemunduran, setelah MSCI menilai dan tetapkan Korea Selatan dalam kategori pasar berkembang. Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati menekankan bahwa pemerintah akan berkomitmen untuk menjaga disiplin fiskal sambil melaksanakan proyek prioritas presiden.