Jin10 Data, 5 Mei - Harian Ekonomi menerbitkan artikel yang menyatakan bahwa kita harus mendorong cuti tahunan yang dibayar dari "peraturan di atas kertas" menjadi hak yang bisa dinikmati secara nyata. Selain memperkuat pengawasan penegakan hukum dan kekuatan pengikat eksternal lainnya, kunci utamanya adalah perubahan sikap dari pihak perusahaan. Mengajukan cuti yang wajar tidak berarti sikap kerja yang tidak positif, dan lamanya waktu kerja juga tidak selalu sebanding dengan efisiensi kerja. Pihak perusahaan sebaiknya melihat cuti berbayar sebagai investasi jangka panjang terhadap karyawan, memastikan hak cuti dan istirahat karyawan, sehingga mereka dapat merilekskan saraf dan menenangkan pikiran, dan kemudian dapat bekerja lebih baik di masa depan. Sambil meningkatkan efisiensi sumber daya manusia, hal ini juga bermanfaat untuk meningkatkan rasa identitas dan kepemilikan karyawan terhadap perusahaan, serta memperkuat kohesi tim. Kebijakan yang baik harus menghindari banyak suara tetapi sedikit tindakan; perlu mendekati kenyataan dan merinci aturan. Cuti tahunan berbayar terkait dengan pembagian kepentingan antara kedua belah pihak yang mempekerjakan; departemen terkait, selain melakukan pengawasan rutin terhadap situasi cuti tahunan berbayar, juga dapat memberikan insentif positif kepada perusahaan yang benar-benar melaksanakannya.
Lihat Asli
Konten ini hanya untuk referensi, bukan ajakan atau tawaran. Tidak ada nasihat investasi, pajak, atau hukum yang diberikan. Lihat Penafian untuk pengungkapan risiko lebih lanjut.
Ekonomi Harian: Jangan Biarkan Cuti Tahunan Berbayar Menjadi "Kesejahteraan di Atas Kertas"
Jin10 Data, 5 Mei - Harian Ekonomi menerbitkan artikel yang menyatakan bahwa kita harus mendorong cuti tahunan yang dibayar dari "peraturan di atas kertas" menjadi hak yang bisa dinikmati secara nyata. Selain memperkuat pengawasan penegakan hukum dan kekuatan pengikat eksternal lainnya, kunci utamanya adalah perubahan sikap dari pihak perusahaan. Mengajukan cuti yang wajar tidak berarti sikap kerja yang tidak positif, dan lamanya waktu kerja juga tidak selalu sebanding dengan efisiensi kerja. Pihak perusahaan sebaiknya melihat cuti berbayar sebagai investasi jangka panjang terhadap karyawan, memastikan hak cuti dan istirahat karyawan, sehingga mereka dapat merilekskan saraf dan menenangkan pikiran, dan kemudian dapat bekerja lebih baik di masa depan. Sambil meningkatkan efisiensi sumber daya manusia, hal ini juga bermanfaat untuk meningkatkan rasa identitas dan kepemilikan karyawan terhadap perusahaan, serta memperkuat kohesi tim. Kebijakan yang baik harus menghindari banyak suara tetapi sedikit tindakan; perlu mendekati kenyataan dan merinci aturan. Cuti tahunan berbayar terkait dengan pembagian kepentingan antara kedua belah pihak yang mempekerjakan; departemen terkait, selain melakukan pengawasan rutin terhadap situasi cuti tahunan berbayar, juga dapat memberikan insentif positif kepada perusahaan yang benar-benar melaksanakannya.