Analisis: Imbal hasil obligasi pemerintah Jepang 30 tahun meningkat tajam 100 poin dasar dalam 45 hari, ekonomi Jepang mungkin sedang terjebak dalam resesi.
Pada 26 Mei, imbal hasil obligasi pemerintah Jepang 30 tahun naik tajam sebesar 100 basis poin menjadi rekor 3,20% selama periode 45 hari, menurut analisis oleh The Kobeissi Letter. Ini berarti bahwa obligasi pemerintah Jepang 40 tahun yang "aman", senilai lebih dari $ 500 miliar, telah turun lebih dari 20% dalam enam minggu. Perlu dicatat bahwa dua tahun lalu, imbal hasil obligasi pemerintah Jepang bertenor 40 tahun sekitar 1,3%, dan saat ini berada di 3,5%. Surat Kobeissi mengatakan lonjakan itu dimulai dengan pergeseran kebijakan besar oleh Bank of Japan (BOJ). Setelah bertahun-tahun membeli obligasi, Bank of Japan telah berhenti membeli obligasi. Hal ini menyebabkan lebih banyak pasokan obligasi memasuki pasar, mendorong imbal hasil lebih tinggi. Pekan lalu, perdana menteri Jepang memperingatkan bahwa situasi fiskalnya "lebih buruk daripada Yunani". Ketika ekonomi Jepang melambat dan ketidakpastian meningkat, imbal hasil semakin cepat. Ini akan menyebabkan kerusakan besar pada ekonomi Jepang.
Lihat Asli
Konten ini hanya untuk referensi, bukan ajakan atau tawaran. Tidak ada nasihat investasi, pajak, atau hukum yang diberikan. Lihat Penafian untuk pengungkapan risiko lebih lanjut.
Analisis: Imbal hasil obligasi pemerintah Jepang 30 tahun meningkat tajam 100 poin dasar dalam 45 hari, ekonomi Jepang mungkin sedang terjebak dalam resesi.
Pada 26 Mei, imbal hasil obligasi pemerintah Jepang 30 tahun naik tajam sebesar 100 basis poin menjadi rekor 3,20% selama periode 45 hari, menurut analisis oleh The Kobeissi Letter. Ini berarti bahwa obligasi pemerintah Jepang 40 tahun yang "aman", senilai lebih dari $ 500 miliar, telah turun lebih dari 20% dalam enam minggu. Perlu dicatat bahwa dua tahun lalu, imbal hasil obligasi pemerintah Jepang bertenor 40 tahun sekitar 1,3%, dan saat ini berada di 3,5%. Surat Kobeissi mengatakan lonjakan itu dimulai dengan pergeseran kebijakan besar oleh Bank of Japan (BOJ). Setelah bertahun-tahun membeli obligasi, Bank of Japan telah berhenti membeli obligasi. Hal ini menyebabkan lebih banyak pasokan obligasi memasuki pasar, mendorong imbal hasil lebih tinggi. Pekan lalu, perdana menteri Jepang memperingatkan bahwa situasi fiskalnya "lebih buruk daripada Yunani". Ketika ekonomi Jepang melambat dan ketidakpastian meningkat, imbal hasil semakin cepat. Ini akan menyebabkan kerusakan besar pada ekonomi Jepang.