Meskipun terpengaruh oleh geopolitik Timur Tengah, BTC tetap menunjukkan ketahanan pasar.
Pada 15 Juni, menurut Cointelegraph, meskipun serangan udara Israel terhadap Iran meningkatkan ketegangan geopolitik, pasar cryptocurrency menunjukkan ketahanan yang mengejutkan.
Menurut data terbaru dari Alternative.me, indeks ketakutan dan keserakahan (Fear & Greed Index) saat ini berada di zona "keserakahan" di angka 60, yang menyoroti preferensi risiko yang terus meningkat dari para investor terhadap jenis aset ini.
Menurut analis pasar Za yang mengunggah di platform sosial X, dibandingkan dengan insiden serangan di Iran pada April tahun lalu, volatilitas harga Bitcoin kali ini tampak jauh lebih tenang, menunjukkan bahwa BTC memiliki ketahanan yang sangat kuat terhadap penurunan. Pandangan ini juga didukung oleh banyak analis, dan beberapa trader bahkan optimis memperkirakan bahwa harga BTC akan stabil di atas level kunci 100.000 dolar AS dan membentuk dukungan yang kuat.
Dari perspektif jangka panjang, BTC sedang menuju kematangan. Menurut analisis pos X Glassnode pada hari Sabtu, kenaikan BTC sebesar 656% dalam siklus ini (2022 hingga sekarang) tampaknya tidak sebanding dengan kinerja dua siklus sebelumnya (2015-2018 sebesar 1076%, 2018-2022 sebesar 1007%), tetapi tren yang stabil ini justru mencerminkan tanda-tanda bahwa pasar Bitcoin sedang menuju kematangan.
Meskipun pertumbuhan nilai pasar yang berkelanjutan tidak mengubah karakteristik kenaikan siklus Bitcoin, hal ini justru memperkuat evolusi bersamaan antara permintaan pasar dan tahap perkembangan Bitcoin. Dan jalur pertumbuhan yang stabil ini, ditambah dengan masuknya investor institusi yang terus-menerus, sedang mendorong Bitcoin secara bertahap beralih dari aset spekulatif berisiko tinggi ke peran penyimpanan nilai "emas digital".
Dengan demikian, kinerja pasar seperti ini membuat kita bertanya-tanya, apakah Bitcoin sedang memperkuat kemampuannya dalam menghadapi risiko? Apakah krisis geopolitik saat ini dapat menjadi batu ujian untuk mengukur kualitas "emas digital"-nya? Sementara itu, bagaimana aliran dana institusi yang terus menerus akan mempengaruhi tren harga di masa depan? Semua pertanyaan ini layak untuk diperhatikan oleh para investor.
#比特币抗跌性 # pasar cryptocurrency sentimen #geopolitik dan pasar crypto
Konten ini hanya untuk referensi, bukan ajakan atau tawaran. Tidak ada nasihat investasi, pajak, atau hukum yang diberikan. Lihat Penafian untuk pengungkapan risiko lebih lanjut.
Meskipun terpengaruh oleh geopolitik Timur Tengah, BTC tetap menunjukkan ketahanan pasar.
Pada 15 Juni, menurut Cointelegraph, meskipun serangan udara Israel terhadap Iran meningkatkan ketegangan geopolitik, pasar cryptocurrency menunjukkan ketahanan yang mengejutkan.
Menurut data terbaru dari Alternative.me, indeks ketakutan dan keserakahan (Fear & Greed Index) saat ini berada di zona "keserakahan" di angka 60, yang menyoroti preferensi risiko yang terus meningkat dari para investor terhadap jenis aset ini.
Menurut analis pasar Za yang mengunggah di platform sosial X, dibandingkan dengan insiden serangan di Iran pada April tahun lalu, volatilitas harga Bitcoin kali ini tampak jauh lebih tenang, menunjukkan bahwa BTC memiliki ketahanan yang sangat kuat terhadap penurunan. Pandangan ini juga didukung oleh banyak analis, dan beberapa trader bahkan optimis memperkirakan bahwa harga BTC akan stabil di atas level kunci 100.000 dolar AS dan membentuk dukungan yang kuat.
Dari perspektif jangka panjang, BTC sedang menuju kematangan. Menurut analisis pos X Glassnode pada hari Sabtu, kenaikan BTC sebesar 656% dalam siklus ini (2022 hingga sekarang) tampaknya tidak sebanding dengan kinerja dua siklus sebelumnya (2015-2018 sebesar 1076%, 2018-2022 sebesar 1007%), tetapi tren yang stabil ini justru mencerminkan tanda-tanda bahwa pasar Bitcoin sedang menuju kematangan.
Meskipun pertumbuhan nilai pasar yang berkelanjutan tidak mengubah karakteristik kenaikan siklus Bitcoin, hal ini justru memperkuat evolusi bersamaan antara permintaan pasar dan tahap perkembangan Bitcoin. Dan jalur pertumbuhan yang stabil ini, ditambah dengan masuknya investor institusi yang terus-menerus, sedang mendorong Bitcoin secara bertahap beralih dari aset spekulatif berisiko tinggi ke peran penyimpanan nilai "emas digital".
Dengan demikian, kinerja pasar seperti ini membuat kita bertanya-tanya, apakah Bitcoin sedang memperkuat kemampuannya dalam menghadapi risiko? Apakah krisis geopolitik saat ini dapat menjadi batu ujian untuk mengukur kualitas "emas digital"-nya? Sementara itu, bagaimana aliran dana institusi yang terus menerus akan mempengaruhi tren harga di masa depan? Semua pertanyaan ini layak untuk diperhatikan oleh para investor.
#比特币抗跌性 # pasar cryptocurrency sentimen #geopolitik dan pasar crypto