Di bidang Aset Kripto, ekosistem Terra mengalami perubahan besar, yang melibatkan dua Token yang erat kaitannya: LUNC dan LUNA. Untuk memahami hubungan mereka, kita perlu kembali ke krisis pada bulan Mei 2022.
Saat itu, stablecoin algoritmik UST milik Terra kehilangan ikatannya dengan dolar AS, yang memicu serangkaian reaksi berantai, yang akhirnya menyebabkan nilai token LUNA yang ada hampir menjadi nol. Menghadapi situasi bencana ini, komunitas Terra mengambil keputusan berani: melakukan hard fork blockchain.
Fork kali ini melahirkan dua blockchain paralel. Blockchain yang ada sebelumnya telah dinamai ulang menjadi Terra Classic, dan token asli juga berganti nama menjadi LUNA Classic, disingkat LUNC. Sementara itu, blockchain baru yang sepenuhnya baru, Terra 2.0, muncul, dengan token aslinya menggunakan nama LUNA.
Oleh karena itu, dari sudut pandang teknis, LUNC sebenarnya adalah kelanjutan dari LUNA asli setelah fork, dan bukan koin fork dalam arti biasa. LUNA yang baru adalah token yang diterbitkan berdasarkan blockchain baru yang sepenuhnya. Proses evolusi unik ini membuat LUNC dan LUNA membentuk hubungan "bintang kembar" yang khusus, di mana keduanya memiliki akar sejarah dan masing-masing mewakili arah perkembangan yang berbeda dari ekosistem Terra.
Peristiwa ini tidak hanya menunjukkan fleksibilitas teknologi blockchain, tetapi juga menyoroti kemampuan komunitas aset kripto dalam menghadapi krisis. Meskipun mengalami kemunduran yang signifikan, ekosistem Terra dapat bertahan melalui cara ini, membuka kemungkinan baru untuk pengembangan di masa depan.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
5 Suka
Hadiah
5
5
Bagikan
Komentar
0/400
HappyMinerUncle
· 20jam yang lalu
Jangan omong kosong lagi, sudah rugi masih bicara tentang Gemini.
Lihat AsliBalas0
CryptoWageSlave
· 20jam yang lalu
Bulan dewa benar-benar membuat saya merasa tidak nyaman saat mengingatnya.
Di bidang Aset Kripto, ekosistem Terra mengalami perubahan besar, yang melibatkan dua Token yang erat kaitannya: LUNC dan LUNA. Untuk memahami hubungan mereka, kita perlu kembali ke krisis pada bulan Mei 2022.
Saat itu, stablecoin algoritmik UST milik Terra kehilangan ikatannya dengan dolar AS, yang memicu serangkaian reaksi berantai, yang akhirnya menyebabkan nilai token LUNA yang ada hampir menjadi nol. Menghadapi situasi bencana ini, komunitas Terra mengambil keputusan berani: melakukan hard fork blockchain.
Fork kali ini melahirkan dua blockchain paralel. Blockchain yang ada sebelumnya telah dinamai ulang menjadi Terra Classic, dan token asli juga berganti nama menjadi LUNA Classic, disingkat LUNC. Sementara itu, blockchain baru yang sepenuhnya baru, Terra 2.0, muncul, dengan token aslinya menggunakan nama LUNA.
Oleh karena itu, dari sudut pandang teknis, LUNC sebenarnya adalah kelanjutan dari LUNA asli setelah fork, dan bukan koin fork dalam arti biasa. LUNA yang baru adalah token yang diterbitkan berdasarkan blockchain baru yang sepenuhnya. Proses evolusi unik ini membuat LUNC dan LUNA membentuk hubungan "bintang kembar" yang khusus, di mana keduanya memiliki akar sejarah dan masing-masing mewakili arah perkembangan yang berbeda dari ekosistem Terra.
Peristiwa ini tidak hanya menunjukkan fleksibilitas teknologi blockchain, tetapi juga menyoroti kemampuan komunitas aset kripto dalam menghadapi krisis. Meskipun mengalami kemunduran yang signifikan, ekosistem Terra dapat bertahan melalui cara ini, membuka kemungkinan baru untuk pengembangan di masa depan.