Harga Arbitrum

Arbitrum (ARB) adalah token tata kelola untuk ekosistem Arbitrum, yang diluncurkan pada 23 Maret 2023. Arbitrum adalah solusi penskalaan Ethereum yang memungkinkan kontrak pintar berkapasitas tinggi dan berbiaya rendah sambil mempertahankan keamanan. Arbitrum saat ini berada di peringkat #58 dengan harga Rp6,264.5 dan volume perdagangan 24 jam sebesar Rp103.77B. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp32.26T, dengan suplai yang beredar sebanyak 5.15B ARB ARB dari total suplai 10B ARB ARB. Token ini mencapai harga tertinggi sepanjang masa $4,00 pada 23 Maret 2023, dan harga terendah sepanjang masa Rp3,970.85 pada 2025-08-05. Arbitrum memainkan peran penting dalam tata kelola jaringan Arbitrum, memungkinkan pemegang token untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan untuk pengembangan dan peningkatan ekosistem.

Arbitrum diciptakan pada 23 Maret 2023. Token ini diluncurkan sebagai token tata kelola untuk ekosistem Arbitrum, yang merupakan solusi penskalaan Ethereum. Distribusi awal token ini mencakup airdrop kepada pengguna dan pengembang awal Arbitrum. Sejak penciptaannya, Arbitrum telah memainkan peran penting dalam tata kelola jaringan Arbitrum, memungkinkan pemegang token untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan untuk pengembangan dan peningkatan protokol. Per 2025-08-05, Arbitrum memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp32.26T dan berada di peringkat 58 di antara semua mata uang kripto.

Para pendiri Arbitrum adalah Steven Goldfeder, Harry Kalodner, dan Ed Felten. Mereka adalah co-founder Offchain Labs, perusahaan yang mengembangkan teknologi Arbitrum. Steven Goldfeder menjabat sebagai CEO, Harry Kalodner sebagai CTO, dan Ed Felten sebagai Chief Scientist. Ketiga individu ini memiliki latar belakang yang luas dalam ilmu komputer, kriptografi, dan teknologi blockchain, yang mereka manfaatkan untuk menciptakan ekosistem Arbitrum. Proyek ini secara resmi diluncurkan pada 23 Maret 2023, dengan tujuan untuk meningkatkan skalabilitas Ethereum dan memperbaiki kecepatan transaksi serta efisiensi biaya sambil tetap menjaga keamanan.

Arbitrum berfungsi sebagai solusi penskalaan Layer 2 untuk Ethereum, memanfaatkan optimistic rollups untuk meningkatkan throughput transaksi dan mengurangi biaya. Berikut cara kerjanya: 1. Transaksi dikumpulkan secara off-chain di jaringan Arbitrum. 2. Kumpulan transaksi ini kemudian diajukan ke Ethereum sebagai satu transaksi tunggal. 3. Jendela bukti penipuan memungkinkan adanya tantangan terhadap transaksi yang tidak valid. 4. Jika tidak terdeteksi adanya penipuan, transaksi akan difinalisasi di Ethereum setelah jeda waktu tertentu. 5. Proses ini memungkinkan Arbitrum untuk mewarisi keamanan Ethereum sambil secara signifikan meningkatkan skalabilitas. Token ARB digunakan untuk tata kelola ekosistem Arbitrum, memungkinkan pemegang untuk memilih peningkatan dan perubahan protokol. Per 2025-08-05, ARB berada di peringkat #58 dengan harga Rp6,264.5 dan kapitalisasi pasar sebesar Rp32.26T. Total pasokan adalah 10B ARB ARB, dengan 5.15B ARB saat ini beredar.

Arbitrum menggunakan arsitektur berlapis untuk mencapai skalabilitas dan keamanan: 1. Layer 1: Jaringan utama Ethereum berfungsi sebagai lapisan dasar, menyediakan keamanan dan desentralisasi. 2. Layer 2: Teknologi Optimistic Rollup menggabungkan transaksi di luar rantai dan mengirimkan data terkompresi ke Ethereum. 3. Arbitrum Virtual Machine (AVM): Menjalankan kontrak pintar dalam lingkungan sandbox yang kompatibel dengan EVM Ethereum. 4. Sequencer: Memproses transaksi dan mempublikasikan batch ke Ethereum untuk finalisasi. 5. Sistem Bukti Kecurangan: Memungkinkan siapa saja untuk menantang transisi status yang tidak valid dalam jendela perselisihan. 6. Layer Ketersediaan Data: Memastikan data transaksi tetap dapat diakses untuk verifikasi. 7. Jembatan: Memfasilitasi transfer aset antara Ethereum dan Arbitrum. Arsitektur ini memungkinkan Arbitrum mewarisi keamanan Ethereum sambil secara signifikan meningkatkan throughput dan mengurangi biaya. Sistem ini dapat memproses ribuan transaksi per detik dengan finalisasi hampir instan, membuatnya cocok untuk DeFi, game, dan aplikasi volume tinggi lainnya.

Masa depan dan peta jalan Arbitrum (ARB) terlihat menjanjikan. Sebagai solusi penskalaan Layer 2 terkemuka untuk Ethereum, Arbitrum bertujuan untuk terus meningkatkan teknologinya dan memperluas ekosistemnya. Area fokus utama meliputi: 1. Meningkatkan skalabilitas dan mengurangi biaya transaksi lebih lanjut 2. Meningkatkan interoperabilitas antar-rantai 3. Memperluas alat dan sumber daya pengembang 4. Mengembangkan ekosistem Arbitrum melalui kemitraan dan integrasi 5. Memajukan desentralisasi jaringan Pada 2026, Arbitrum berencana meluncurkan peningkatan protokol besar untuk meningkatkan throughput dan mengurangi biaya lebih banyak lagi. Tim juga sedang mengerjakan fitur privasi baru dan kemampuan kontrak pintar yang canggih. Ke depannya, Arbitrum bertujuan untuk menjadi salah satu platform Layer 2 dominan untuk Ethereum pada 2030. Visi jangka panjang proyek ini adalah untuk membuat teknologi blockchain dapat diakses dan bermanfaat untuk aplikasi arus utama. Prediksi harga menunjukkan Arbitrum bisa mencapai Rp7,780.18 pada 2026, Rp10,469.01 pada --, dan berpotensi Rp12,930.54 pada 2030 jika adopsi terus berkembang. Namun, ini adalah perkiraan spekulatif dan kinerja aktual mungkin berbeda. Secara keseluruhan, masa depan Arbitrum terlihat cerah karena terus berinovasi dan memperluas perannya dalam ekosistem Ethereum. Teknologi yang kuat dan komunitas yang berkembang dari proyek ini memberikan landasan yang solid untuk kesuksesan jangka panjang.