Harga OX Coin

OX Coin (OX) adalah mata uang kripto yang diluncurkan pada tahun 2024 di platform Ethereum. Ini dirancang untuk memfasilitasi perdagangan peer-to-peer aset berbasis Ethereum menggunakan kontrak pintar. OX Coin beroperasi di berbagai ekosistem blockchain, termasuk Ethereum, Avalanche, Polygon, Arbitrum, dan BNB Chain. Per tanggal 2025-06-24, OX Coin berada di peringkat #1467 dengan harga Rp14.98. Dalam 24 jam terakhir, nilainya mengalami perubahan +0.15%, dengan volume perdagangan sebesar Rp1.01B. Kapitalisasi pasar saat ini adalah Rp123.79B. OX Coin memiliki total pasokan 9.85B OX OX, dengan 8.26B OX dalam peredaran. Proyek ini bertujuan untuk menciptakan dunia yang tertokenisasi di mana semua bentuk nilai dapat mengalir bebas di berbagai jaringan blockchain yang berbeda. Fitur utama OX Coin meliputi: 1. Kompatibilitas lintas rantai 2. Fungsionalitas kontrak pintar 3. Kemampuan pertukaran terdesentralisasi Ekosistem OX Coin terus berkembang, dengan pengembangan berkelanjutan yang berfokus pada peningkatan likuiditas, kecepatan transaksi, dan pengalaman pengguna. Seiring berkembangnya proyek ini, diharapkan akan memainkan peran penting dalam lanskap DeFi yang lebih luas, berpotensi mencapai tonggak harga baru pada 2026 dan seterusnya.

OX Coin dibuat pada tanggal 14 Februari 2024. Diluncurkan sebagai mata uang kripto yang beroperasi di platform Ethereum, dengan dukungan untuk berbagai ekosistem blockchain termasuk Avalanche, Polygon, Arbitrum, dan BNB Chain. OX Coin bertujuan untuk menyediakan fungsionalitas lintas rantai dan dengan cepat mendapatkan daya tarik di ruang keuangan terdesentralisasi (DeFi). Sejak awal peluncurannya, OX Coin telah terdaftar di 42 pasar aktif dan telah mencapai pasokan beredar sebesar 8.26B OX. Per tanggal 2025-06-24, OX Coin memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp123.79B dan berada di peringkat 1467 di antara semua mata uang kripto. Pertumbuhan cepat proyek ini dan pendekatan multi-rantainya telah memposisikannya sebagai pemain yang sedang berkembang dalam ekosistem Web3, menarik perhatian baik dari investor maupun pengembang yang tertarik pada solusi lintas rantai.

Para pendiri OX Coin adalah Will Warren dan Amir Bandeali. Mereka bersama-sama mendirikan ZeroEx Inc. pada tahun 2016, yang mengembangkan protokol 0x yang menjadi dasar OX. Warren menjabat sebagai CEO, sementara Bandeali adalah CTO. Visi mereka adalah menciptakan protokol terbuka untuk pertukaran terdesentralisasi di blockchain Ethereum. Sejak peluncurannya pada 2025, OX Coin telah berkembang menjadi pemain penting dalam ekosistem keuangan terdesentralisasi (DeFi), saat ini menempati peringkat 1467 di antara semua mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp123.79B. Para pendiri terus memimpin pengembangan dan perluasan ekosistem OX Coin, bekerja pada perbaikan protokol dan menjalin kemitraan dalam industri blockchain.

OX Coin bekerja sebagai mata uang kripto terdesentralisasi yang dibangun di atas beberapa platform blockchain, termasuk Ethereum, BNB Chain, Polygon, Avalanche, dan Arbitrum. Ini menggunakan kontrak pintar untuk memungkinkan transaksi lintas rantai dan interoperabilitas yang mulus. Token OX berfungsi sebagai token utilitas asli untuk ekosistem, memfasilitasi tata kelola, staking, dan biaya transaksi. Protokol OX Coin menggunakan mekanisme konsensus unik yang menggabungkan Proof-of-Stake (PoS) dan Delegated Proof-of-Stake (DPoS) untuk memastikan keamanan dan skalabilitas jaringan. Pendekatan hibrida ini memungkinkan konfirmasi transaksi yang cepat dan biaya rendah sambil mempertahankan desentralisasi. OX Coin juga memiliki fitur bursa terdesentralisasi (DEX) bawaan yang memungkinkan pengguna untuk menukar token di berbagai jaringan blockchain tanpa perantara. DEX lintas rantai ini memanfaatkan pertukaran atomik dan kumpulan likuiditas untuk menyediakan pertukaran token yang efisien dan aman. Per 2025-06-24, OX Coin memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp123.79B dan berada di peringkat #1467 di antara semua mata uang kripto. Harga saat ini adalah Rp14.98, dengan volume perdagangan 24 jam sebesar Rp1.01B. Total pasokan token OX adalah 9.85B OX, dengan 8.26B OX dalam sirkulasi.

OX Coin menggunakan arsitektur multi-rantai, mendukung jaringan Ethereum, BNB Chain, Polygon, Avalanche, dan Arbitrum. Intinya dibangun di atas sistem dompet non-kustodial, memastikan pengguna mempertahankan kendali penuh atas aset mereka. Platform ini mengintegrasikan teknologi AI untuk fitur-fitur canggih dan proses pengambilan keputusan. Infrastruktur kontrak pintar OX Coin dirancang untuk interoperabilitas antar-rantai, memfasilitasi transfer aset dan interaksi yang mulus di seluruh blockchain yang didukung. Sistem ini menggunakan model tata kelola terdesentralisasi, memungkinkan pemegang token OX untuk berpartisipasi dalam keputusan-keputusan penting. Langkah-langkah keamanan mencakup protokol multi-signature dan audit pihak ketiga secara berkala. Platform ini juga dilengkapi dengan browser Web3 bawaan untuk akses mudah ke aplikasi terdesentralisasi (dApps) di berbagai ekosistem. Arsitektur ini memungkinkan OX Coin menawarkan pengalaman cryptocurrency yang komprehensif dan ramah pengguna sambil mempertahankan keamanan dan fleksibilitas yang kuat.

Masa depan OX Coin terlihat menjanjikan, dengan roadmap yang kuat berfokus pada perluasan ekosistemnya dan peningkatan teknologinya. Pada 2026, OX Coin bertujuan untuk menerapkan solusi skalabilitas canggih, berpotensi meningkatkan kecepatan transaksi dan mengurangi biaya. Tim berencana untuk menjalin kemitraan strategis di berbagai industri, meningkatkan adopsi dan kasus penggunaan. Pada 2027, OX Coin diharapkan akan meluncurkan platform keuangan terdesentralisasi (DeFi) sendiri, menawarkan produk dan layanan keuangan inovatif kepada pengguna. Langkah ini bisa secara signifikan meningkatkan utilitas dan permintaan OX Coin. Melihat lebih jauh ke depan pada 2030, OX Coin memiliki visi untuk menjadi pemain utama dalam ruang interoperabilitas antar-rantai, memfasilitasi transfer aset yang mulus antara jaringan blockchain yang berbeda. Ini bisa memposisikan OX Coin sebagai komponen infrastruktur penting dalam lanskap Web3 yang terus berkembang. Pada 2035, OX Coin bertujuan untuk memantapkan dirinya sebagai aset digital mainstream, dengan adopsi luas di sektor ritel dan institusional. Visi jangka panjang proyek ini termasuk inovasi berkelanjutan dalam teknologi blockchain dan mengeksplorasi potensi aplikasi di bidang yang sedang berkembang seperti AI dan IoT. Meskipun pasar kripto dikenal dengan volatilitasnya, banyak analis optimis tentang prospek jangka panjang OX Coin, mengutip fondasi teknis yang kuat dan rencana pengembangan yang ambisius. Seperti biasa, investor harus melakukan riset mereka sendiri dan tetap terinformasi tentang tren pasar dan perkembangan proyek.